Kali ketiga RT.Ronggolawe Karangasem gelar Dzikro Maulidur Rosul

Jum'at (15/11/2019) suasana jalan Poros desa Karangasem berubah menjadi pasar malam ,aneka hiburan anak-anak melimpah ruah berjejer di tepi jalan menuju lokasi acara yang bertempat di depan Musholla Al ma'shumah sebelah timur balai desa ,tua muda bapak dan ibu berbondong-bondong begitu semangat menuju pusat keramaian tersebut guna untuk merayakan dan hormat "Maulid Nabi Muhammad SAW ".

acara yang di gagas oleh para pemuda pemudi RT Ronggolawe (01/03) desa Karangasem ini merupakan kali ketiga di laksanakan dan rutin di lakukan tiap tahun ,acara yang di mulai pukul 20.30 WIB tersebut di meriahkan oleh group hadroh Nurussyabab besutan Kartar sekar bawono pimpinan Ustad .Abdul hamid ,dengan vokal yang serak -serah basah dan cengkok ala Habib Syeikh mampu menyuguhkan hiburan sekaligus sholawatan yang di ikuti oleh para hadirin yang duduk berbaris di depan panggung utama.

Acara Pengajian umum ini di hadiri oleh Kepala desa ,para anggota BPD ,LPMD ,Tokoh agama ,sesepuh dan pinisepuh desa Karangasem dan warga Karangasem .Dalam sambutanya Kades Karangasem,Surip menyebutkan:"acara seperti ini memang perlu di lestarikan guna untuk memupuk rasa kegotongroyongan antar warga ,terutama warga RT ronggolawe dan umumnya untuk warga Karangasem demi untuk merayakan Hari ulang tahunnya Baginda Rosul ,dan dari Pemdes nanti akan membantu menganggarkan karena ini sudah acara rutin ." jelas beliau.

Acara pengajian selanjutnya di isi oleh Pembicara muda dari Senori,Tuban ,KH.JAUHARI FAHMI atau yang lebih di kenal dengan "Gus Jo" ,dai muda ini memberikan siraman rohani dengan cara yang unik dan humoris yang mampu dengan mudah di cerna oleh jama'ah yang hadir .walaupun masih muda wawasan Gus jo memang sudah luas dan mumpuni sehingga mampu menjelaskan dan gothak gathik mathuk perkara yang sukar sekalipun ,diantaranya yaitu Filosofi bambu tua yang rela telanjang demi bambu muda untuk bisa berpakaian ,juga penjelasan beliau tentang Suroh,siroh,dan sariroh serta penjelasan beliau tentang makna kelima jari tangan (jempol yang berarti pejabat/umaro' ,penunjuk yang berarti kyai ,jari tengah yang bermakna orang kaya ,jari manis yang berarti wanita dan yang terakhir jari kelingking yang berarti fakir miskin dan anak yatim ) kelima jari tersebut jika bisa rukun maka akan bisa menggenggam dan menggapai tujuan kemaslahatan.

Sementara itu kepada media Purnama interlokal.com ,ketua Panitia Peringatan Maulid ,Sakidi ,Spd,I menyatakan :"Terima kasih kepada seluruh panitia dan para donator yang telah membantu demi terselanggaranya acara ini ,semoga kedepan akan bisa lebih baik dan bisa di tingkatkan ."jlentreh beliau.

Comments

Popular posts from this blog

Kupatan ,tradisi di Tuban menyambut Bulan Ramadlan

komunitas Maftuh Nesia berbagi donasi ke yatim dan fakir miskin di Purworejo

Tantangan Ngopi gayeng dengan Tokoh aktifis Wanita