Lampu obor syahdu dan eksistensi REMAS Karangasem

sudahkah anda menonton film "sang pencerah " yang bercerita tentang lika liku dakwah kyai Ahmad Dahlan yang mengambil setting tahun 1900 an ? yah tepat sekali imajinasi anda telah sampai kepada masa dimana penerangan sangatlah minim ,masih menggunakan obor ,itu yang sengaja di hadirkan oleh pihak panitia agar nuansanya menjadi syahdu.
adalah Remaja Masjid (REMAS) Sabilul Muhtadin bekerjasama dengan jamiyah nurussyabab yang menyelenggarakan acara bertajuk "sholawatan bareng dan ngaji rojabiyah " yang di selenggarakan malam tadi di pelataran masjid .
ada nuansa syahdu yang tercipta ketika banyak sudut yang gelap gulita hanya di terangi lampu obor dan lampu dop seadanya ,pihak panitia mengklaim itu di sengaja agar bisa efesiensi (pengiritan biaya,red) namun juga punya tujuan agar suasana menjadi lebih takdzim dan lebih mengingat kepada peristiwa Isro' mi'roj Nabi Muhammad SAW yang di peringati setiap tanggal 27 rojab.

dalam sambutan ketua panitia merangkap ketua ta'mir masjid Sabilul Muhtadin ,Ustad Zakky Abdillah atau biasa di kenal dengan sebutan Gus didik menjelaskan awal mula rencana penyelenggaran acara rojabiyah ini ,semua beliau pesimis dengan rencana kegiatan tersebut mengingat persiapan yang kurang dan juga biaya ,namun beliau optimis melihat gairah Remaja Masjid yang begitu antusias menyiapkan segalanya .ada yang unik dalam kegiatan pengajian tadi ,adalah di sengaja menu jajan  yang di sediakan adalah polo kependem (buah buahan yang terpendam ,red) diantaranya yaitu singkong ,ubi rebus dan kacang tanah hal ini di maksudkan sebagai pengingat bahwa nanti kita semua juga akan meninggal dan di pendam di bawah tanah seperti halnya buah buahan polo kependem tadi " pungkas beliau.

adapun yang membawakan mau'idhoh hasanah (ceramah kebaikan,red) adalah kyai Hasyim dari kota Bojonegoro ,kayai yang humoris ini mampu membuai mustami'in dan mustami'at (pendengar,red) untuk larut dalam nuansa agamis mengingat kembali moment isro' mi'roj dan kisah kisah yang terkandung di dalamnya ,beliau juga menjelaskan tentang patok (pertanda,red ) di dunia yaitu sehat wal afiat juga patok di akhirat yang berisi iman dan Islam .semuanya di sampaikan dengan santai dan riang oleh beliau kadang juga dengan humor humor menarik sehingga para hadirin pun tak bosan.

dalam sambutannya kepala desa karangasem ,bapak sodikin menghimbau agar warga masyarakat desa karangasem bahu membahu untuk kemajuan desa ,berfastabiqul khoirot (berlomba lomba dalam kebaikan ,red)  juga di himbau agar warga karangasem bijak dalam bermedia sosial khususnya jejaring facebook.


Comments

Popular posts from this blog

diapit dua perusahaan raksasa,karangasem punya pesona

antisipasi musim buwuhan yang membuat pengeluaran membengkak

Kupatan ,tradisi di Tuban menyambut Bulan Ramadlan