Menyoal kekalahan dan 3 faktor penting dalam proses Berdemokrasi

Sejarak hanya akan di tulis oleh para pemenang ,begitulah kiranya kata-kata yang tepat untuk mengawali tulisan ini ,mengapa demikian ,karena seringkali kekalahan begitu terasa menyakitkan ,bisa jadi akan menimbulkan dendam dan permusuhan .Mengapa pada realitanya pemberitaan tidak memihak ini ,karena nyatanya itu tidak bersifat komersil dan menjadi soroton banyak khalayak ramai ,mereka justru ingin mendengar banyak hal tentang para pemenang.dan pada akhirnya sejarah akan di tulis oleh para pemenang itu sendiri.
dalam iklim demokrasi ini mengusung pilihan rakyat ,dari oleh dan untuk rakyat ,dimana pilihan terbanyak oleh rakyat lah yang berhak untuk menjadi pemimpin.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kupatan ,tradisi di Tuban menyambut Bulan Ramadlan

Image
 Kupatan,begitulah orang disini menyebutnya ,sebuah  tradisi yang telah turun temurun di wariskan oleh Nenek Moyang ,sebuah tradisi yang di selenggarakan 2 minggu mejelang bulan puasa ,tradisi yang menganjurkan agar setiap keluarga membuat makanan dengan bungkus dari daun lontar yang di atur oleh sedemikian rupa. tidak semua orang dari generasi ke generasi bisa membuat ketupat (kupat,red) karena perlu ketelitian dan tingkat kesabaran untuk bisa merangkainya dan membuat sebagaimana desainnya ,setidaknya ada beberapa jenis ketupat yang ada yaitu ketupat biasa ,ketupat bawang dan ketupat bongsor. dimana ada ketupat disitu uga ada lepet ,begitulah kira-kira peribahasa yang menggambarkan bagaimana kesinambungan antara ketupat dan lepet ,tentu hal ini tidak terlepas dari filosofi yang melatar belakangi tradisi turun temurun tersebut dari jaman kewaliyan hingga sekarang.Konon pada jaman dahulu kupat di buat untuk mempersatukan warga sebagaimana butir padi di dalamnya ,di masak hingga...
Read more

komunitas Maftuh Nesia berbagi donasi ke yatim dan fakir miskin di Purworejo

Kamis (30 /05 /2019)  ada yang berbeda di tengah hiruk pikuknya lalu lintas yang ada di Pantai Utara (Pantura)  , tepatnya di Dusun Brangkal Desa Purworejo Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban .Ada sekitar puluhan remaja yang sibuk menata paket sembako dan amplop berisi Nominal uang yang akan dibagikan kepada fakir miskin dan anak yatim di desa tersebut. Mereka berasal dari komunitas " Berkah Maftuhnesia "  yaitu komunitas yang terdiri dari alumni MTs. Manbail Futuh lulusan tahun 2001  ,melalui jejaring WhatsApp mereka menyalurkan ide dan gagasan sosial mereka dan mengimplementasikannya dengan ikut memperhatikan para fakir miskin dan anak yatim di lingkungan anggota mereka pada khususnya dan di sekitaran Kota Tuban pada umumnya. Acara donasi  tersebut dimulai pada pukul 16.00 WIB , selanjutnya yaitu penyaluran donasi ke rumah-rumah warga yang sudah masuk ke dalam daftar ,terhitung ada 10 fakir miskin dan 3 anak yatim yang masuk dalam daftar donasi pada sore h...
Read more

Tantangan Ngopi gayeng dengan Tokoh aktifis Wanita

Image
layaknya sebuah kompetisi harus memainkan  kreatifitas, inspirasi, imajinasi inovasi dan gagasan gebrakan di segala bidang  untuk membuat banyak orang tertarik dan kemudian suka dengan kreativitas dan inovasi tersebut.  banyak cara yang dilakukan oleh tokoh masyarakat yang akan berlaga di pemilu serentak 17 April 2019 mendatang .Salah satunya yaitu tokoh perempuan  yang penuh dengan inovasi ini, Beliau bernama Ratna Juwita Sari ,yang seringkali membuat terobosan dan inovasi baru baik itu di beranda media sosialnya meliputi Facebook Twitter maupun Instagram.  adalah kemarin hari Kamis, (31/01/2019) di akun resmi Facebook nya beliau memberikan tantangan kepada anak muda milenial untuk Ngopi Bareng dengannya dan tempat yang enak di mana ,beragam komentar pun berdatangan hingga sampai di hitungan 222 dan akhirnya jatuh pada anak muda bernama Reyvan yang saat itu sedang ngopi bersama teman-temannya di cafee Pelangi di Desa Talun Kecamatan montong.  kepa...
Read more