Menjemput Sinar Mentari terbit bersama Mbah Surip


Udara masih begitu dingin sehabis subuh di hari ke-16 di bulan puasa, dengkringan jangkrik masih begitu terdengar ketika kami mencoba melangkah ke pematang sawah dekat KIT (Kawasan Industri Tuban) , rasa kenyang sehabis sahur masih begitu terasa, ketika kami mencoba mengayuh sepeda ontel mengarungi puluhan pematang sawah dengan rerimbunan tanaman padi  di hari  sepuluh kedua di Bulan Romadhon ini terasa begitu ringan ,setelah sebelumnya terombang-ambing menyesuaikan dengan ritme dan pola makan.

Setelah sebelumnya kami janjian via jejaring Whatsap ,  beliau pun datang 10 menit setelahnya, sambil  berjalan kaki kami pun mengobrol santai sembari berjalan beriringan  ,"sudah lama menunggu ,Mas ? "ucapnya lirih memulai percakapan yang santai ini.

Mbah Surip, begitulah ia ingin disapa dan memang begitulah panggilannya ketika 6 tahun yang lalu ia masih menjabat sebagai kepala desa 2 periode di Desa Karangasem, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban ,lebih tepatnya dahulu ia di panggil dengan sebutan "Mbah inggi Surip ". di singgung sedikit tentang hal ihwal dan nawaitu nya untuk mencalonkan kembali merebut kursi Karangasem 01, beliau hanya  mendesah pelan ." ini merupakan panggilan jiwa ,dulu saya bukanlah siapa-siapa ,sampai akhirnya seperti sekarang dan saya ingin menyumbangkan kebisaan dan keahlian saya ini untuk desa tercinta terutama di bidang olahraga yang saya kuasai ."jelasnya Lirih.

Masih hangat dalam ingatan bagaimana setahun sebelumnya lapangan Desa Karangasem setelah di timbun dan diratakan dengan tanah demi untuk meninggikan permukaan agar ketika musim penghujan tidak terendam air.  dan Mbah Surip pun punya imajinasi dan cita-cita ke arah sana ."kedepan Kami punya rencana untuk untuk membuat "Sport Center "di sini agar olahraga selain sepak bola punya tempat  dan saya percaya bahwa olahraga mampu mengalihkan anak muda dari  aneka kenakalan remaja dan ketergantungan terhadap obat-obatan Terlarang ." terang pria energik berusia 48 tahun ini.

Sementara itu Sinar Mentari mulai terbit di ufuk timur menimbulkan panorama yang cantik dan mempesona ,obrolan santai kamipun berhenti karena kami harus menghirup udara pagi dan sekedar jalan-jalan pagi untuk merenggangkan otot dan mencari keringat di sekitar jalan utama KIT yang sangat bersih dan terawat ini. 20 menit berselang dan kami pun bersiap untuk kembali dan meninjau lapangan Karangasem sebelum berpisah beliau berpesan :"siapa pun nanti pemenangnya Saya berharap olahraga akan lebih diperhatikan, Mas dan para pemuda bisa mendapatkan pemberdayaan SDM,  mengingat lowongan pekerjaan dari perusahaan sekitar amatlah terbatas ." tutur pria yang aktif di  Manajemen PERSATU  ini sembari menaiki sepeda Scoopy nya.

tak lama berselang saya pun kembali menelusuri jalan-jalan sejuk pematang sawah Karangasem sembari berdoa :" semoga diberi kelancaran cita-cita dan perjuanganmu Mbah ,selamat berjuang menuju kursi tertinggi di pemerintahan ,ini adalah kontestasi semoga yang menang adalah benar-benar yang terbaik untuk menata  Desa Karangasem  ini menjadi lebih maju dan berjaya ." bisikku  dalam hati.

Comments

Popular posts from this blog

diapit dua perusahaan raksasa,karangasem punya pesona

antisipasi musim buwuhan yang membuat pengeluaran membengkak

Kupatan ,tradisi di Tuban menyambut Bulan Ramadlan