merajut kebersamaan di atas perbedaan karakter ala pemuda karangasem

pesta telah berlalu ,begitulah kira kira kami menggambarkan begitu hiruk pikuknya kesibukan panitia mempersiapkan even karangasem bershowat pada tanggal 18 desember 2017 kemarin.sengaja penulis memberi jeda tidak terlalu mengekspos kemeriaahan dan antusiasme dari masyarakat saat itu karena telah di wakili oleh teman ,melalui postingan postingan di beranda fb hingga group group media sosial pun tak bisa menyembunyikan betapa mereka sangat bangga desa mereka bisa mengadakan even sebesar itu.
penulis mencoba melihat dari sudut pandang berbeda tentang kesibukan internalnya ,mengapa tidak ,karena setiap acara yang sukses tentu tidak lepas dari sumbangsih kepanitiannya ,bagaimana mereka mempersiapkan segala sesuatu ,ini dan itu harus di pertimbangkan dan di rancang secara seksama.dan itu memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit ,ada berbagai karakter yang harus di satukan sehingga bisa berjalan sesuai dengan keputusan bersama.
adalah para pemuda dari jamiyah tahlil yang menamakan dirinya "nurus syabab " yang punya basic keagamaan ,juga ada para pemuda karang taruna sekar bawono yang punya basic di olahraga ,juga tak ketinggalan para pemudinya yang tergabung dalam fatayat  NU ,tentu mereka punya idealiisme sendiri sendiri ,punya gagasan dan pendapat yang jika tidak di satukan tentu akan berakibat jalan sendiri sendiri.
melalui acara pembajaan LPJ (laporan pertanggung jawaban) dan pembubaran kepanitiaan tadi malam setidaknya semuanya bersepakat untuk bersatu menyemai dalam kebersamaan ,baik perangkat desanya maupun BPD karangasem telah kembali menaruh kepercayaan itu kepada para pemuda .

sebagaimana yang di tulis di harian "tumbang " dulu kepanitian karangasem bersholawat berharap agar kiranya melalui momen bersholawat itu desa karangasem semakin religius , pemudanya makin guyub (rukun,red) saling bersinergi dengan pemerintahan desa agar desa karangasem semakin bangkit dan berjaya.

akankah itu terwujud ,mari kita lihat saja 😊