Kopyah Cheng Hoo,antara riwayat dan perjuangan mendapatkannya

pada hari itu entah kenapa nyonya ngotot sekali untuk mengajak jalan-jalan ke surabaya ,mungkin pula karena bertepatan dengan long shift (libur shif panjang ) dari shift pagi ke shift malam sehingga banyak waktu luang ,memang enggan rasanya menikmati liburan hanya berdiam diri di rumah kontrakan,apalagi notabene tempat kami tergolong dekat dengan kota besar tersebut ,perkiraan kami tidak sampai 1 jam sudah sampai ke lokasi.
namun perkiraan kami ternyata meleset ,aktifitas lalu lintas surabaya saat itu sudah ramai ,aneka kendaraan roda dua danbempat tumpah ruah memenuhi jalan raya ,perlu kesabaran yang tinggi agar bisa bersabar saat macet di sana sini menjadi pemandangan yang lumrah disini.
hampir 90 menit berselang kami telah sampai di lokasi pertama yaitu "Kampoeng Ilmu " lokasinya kalau tidak salah terletak di jalan embong miring tak jauh dari Hotel Asia Afrika yang dulu merupakan bangunan buatan belanda yang mudah di kenali karena arsitek bangunannya berbeda dengan bangunan di sekitar .yang dinamakan "Kampoeng Ilmu" itu ternyata lebih mirip pasar dengan ruko ruko ukuran 4x4 meter ,namun ada yang unik tentunya ,karena semua pedagang di situ berjualan sama yakni aneka macam buku ,bisa berupa buku bacaan ,novel ,buku pelajaran segala jenjang pendidikan (dari TK -Perguruan tinggi) ,majalah dan cerpen serta komik pun tersedia disana ,maka tak heran kemudian banyak orang yang menjulukinya sebagai "Kampoeng Ilmu" .adapun harga bukunya pun tergolong murah untuk kalangan pelajar maupun bagi yang sudah bekerja ,pasalnya buku disitu kebanyakan second (bekas,red) ,ada juga yang masih baru namun cuci gudang ,ada pula yang benar -benar murah karena kualitas kertasnya yang tipis .kebetulan saat itu lagi hitnya film "99 cahaya di langit eropa " yang merupakan adopsi dari sebuah novel dengan judul yang sama karya mbak Hanum Salsabila Rais (putrinya Bpk.Amin Rais ) yang kala itu masih menjabat ketua MPR RI ,setelah novel pertama di dapat kami pun mencari novel selanjutnya yaitu karya dari penulis fenomenal ,Bang "Teree liye " ,dengan judul "Negeri Para Bedebah dan novel Negeri di ujung Tanduk " kebetulan stoknya melimpah jadi kamipun mendapatkannya dengan mudah .tak ketinggalan karena kami tak ingin tersesat lagi seperti halnya kwtika nenuju ke lokasi ini akhirnya pun kami putuskan untuk membeli peta kota Surabaya dengan harapan bisa bermanfaat ketika nanti tersesat lagi.

(bersambung )...

Comments

Popular posts from this blog

diapit dua perusahaan raksasa,karangasem punya pesona

antisipasi musim buwuhan yang membuat pengeluaran membengkak

Kupatan ,tradisi di Tuban menyambut Bulan Ramadlan