Kesyahduan Sholat Ied,moment Tahunan yang luput terabadikan

Lebaran telah memasuki hari ketiga ,suasana kampung pun telah sepi dari hiruk pikuk anak-anak dan warga yang ingin bershilaturrohim dengan tetangga sekitarnya ,hal ini tentu saja kontras dengan kejadian serupa yang terjadi 10 tahun kebelakang ,di saat arus informasi belum secanggih ini ,di saat tak banyak orang yang memiliki telepon genggam,di saat layar televisi masih hitam putih ,dan di saat bunyi mercon dari pohon bambu lebih istimewa di banding mercon sekali sumet seperti sekarang.
adalah moment sholat Iedul Fitri yang begitu syahdu dan ini banyak di rasakan oleh kebanyakan orang ,suara marbot dan muafzin yang meneriakkan lafadz takbir begitu membahana di telinga ,apalagi yang pengucapannya dengan suara emas dan penghayatan tentu bisa menimbulkan rasa syahdu ,terharu,serasa menusuk kedalam relung yang paling terdalam.Namun tak banyak yang mengabadikan moment ini kecuali para potografer handal yang sengaja menunggu moment bersejarah dan moment tahunan ini ,akan ada banyak ekspresi dan gaya yang terabadikan ketika tertangkap kamera ,namun kebanyakan orang tidak bisa melakukannya apalagi yang ada di deretan shof (barisan,red) depan.Jikalau tak ada potographer handal yang mengabadikan masih ada potografer amatir yang kebetulan duduk di shof terakhir ,yang tempatnya berada di teras masjid ataupun di tepi jalan.
sekali lagi selamat menikmati Hari Kemenangan ,namun dalam sebuah ceramahnya seorang muballigh pernah menyindir "bagaimana bisa merayakan kemenangan jika tidak ikut berjuang ,puasa itu ibarat berjuang dan kemenangannya adalah Hari raya Iedul Fitri itu "
semoga jiwa jiwa kita kembali  Fitri (suci ,red) kembali ,jika dosa dosa kita kepada Tuhan telah dimaafkan ,maka giliran dosa dosa kita kepada sesama manusia yang harus di tuntaskan.


Comments

Popular posts from this blog

diapit dua perusahaan raksasa,karangasem punya pesona

antisipasi musim buwuhan yang membuat pengeluaran membengkak

Kupatan ,tradisi di Tuban menyambut Bulan Ramadlan